MAWAR DAN HUJAN
Hujan!. Begitu aku mendengar suara rintiknya diluar sana. hujan mengingatkanku dengan suatu kata “Turun yang dinanti dengan caci dan maki”. Terkadang hujan dinanti tapi terkadang juga hujan dimaki. Banyak orang bercerita tentang hujan, tentang bagaimana caranya mengenang dan melupakan.
         Satu minggu telah berlalu sejak hujan mulai turun dikotaku,  sejak saat itu aku mulai menjaga jarak, jarak yang sebenarnya tak ingin kubuat, tapi sepertinya mawar telah layu akibat kemarau satu minggu. Kepastian yang tak kunjung datang yang selalu dinantikan sang mawar, mawar selalu berharap langit menjadi gelap dan turun hujan, tapi apa yang dinanti tak seperti apa yang diharapkan, hari-kehari kian berlalu sang mawar selalu berharap agar hujan turun tanpa dia (Mawar) harus berharap. Sang mawar selalu menanti hingga daun-daunya mulai layu dan mawar merah mulai berubah menjadi kehitaman, dan membusuk.
         Kini mawar mulai melupakan semuanya, secara perlahan ia mulai menjaga jarak hingga perasaan itu menghilang dan diambil sang awan (pemilik segalanya - dialah awal dari terciptanya hujan, dan dialah awal dari perasaan ini, perasaan antara mawar dan hujan. Kini mawar telah layu ia hidup dari merasakan sejuknya angin yang berhembus tanpa merasakan kembali dinginnya hujan, dia berharap kepada sang awan, suatu saat nanti hujan akan turun kembali, meski kini tubuhnya telah layu dan hampir mati.
Hari ini, satu minggu telah berlalu sejak sang hujan mulai turun, cuaca terasa begitu panas, langit biru membentang luas, terlihat segumpal awal mendampingi langit biru siang ini, tak ada tanda akan turunya hujan, sepertinya sang mawar harus menyerah dengan kehidupanya / perasaanya, sepertinya hari ini hari terahir ia menatap awan tanpa melihat hujan, sepertinya hujan benar-benar enggan untuk turun kebumi. Tetapi segumpal awan tersenyum kepada mawar, yang membuat mawar merasa kebingungan?, Apakah sang hujan akan turun? Tapi sepertinya Tidak!
Sang mawar terunduk layu dan berkata:
 “Jika ini ahir dari perjalananku, maka biarkanlah aku layu diatas tanah tumbuhku, biarkanlah tubuhku menyatu dengan bumiku, yang kelak hujan akan membasahinya (tanah tumbuhku) dan hara akan menyampaikan perasaanku kepada setiap tetesan hujan yang mengalir membasahi tubuhku”
Satu persatu kelopak sang mawar mulai berguguran, menyisakan 3 tiga kelopak mawar yang masih kuat merah merekah, tiga kelopak itu adalah (mimpi, harapan, dan janji) mimpi untuk bertemu kembali, harapan yang mungkin terjadi, dan janji dari hati untuk selalu mengawasinya walaupun tak dinanti) tiga kelopak itu melambangkan keteguhan hati sang mawar, yang membuat ia seolah kuat bertahan menanti sang hujan.
Sore ini tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya membangunkan mawar yang tertunduk layu, membasahi tanah tumbunya, mendingikan tubuhnya yang hampir mati, perlahan tubuh sang mawar menjadi kuat tegak lurus keatas, tiga kelopak mawar yang tersisa basah disirami tetesan hujan yang jatuh, merah merkah menantap sang hujan yang datang menghamipirnya, sang mawar hanya tersenyum keatas (meratapi hujan) tanpa sempat untuk berkata, ia hanya terpaku dalam diam dan terus memandanginya. Apa yang ia tunggu dan apa yang ia harapkan datang dengan tiba-tiba, mungkin ini adalah jawaban dari isi hatinya, mungkin ini jawaban dari indahnya senyum sang awan. Ia menghadirkan sang hujan disaat sang mawar mulai layu dalam keteguhanya.
Setiap keteguhan yang kau miliki setiap impian yang kau yakini  suatu saat akan menjadi janji, janji untuk terkabulnya harapan dan mimpi, mungkin tuhan akan mengujimu melebihi batas yang engkau miliki tapi percayalah tuhan tak akan mengujimu melebih batas kemampuanmu, itu hanyalah sebuah rasa keputusasaan dari orang-orang yang mudah menyerah. Begitupun dengan perasaan / cinta, mungkin disuatu sisi ia akan menjauhkanmu dengan seorang yang amat engkau cintai karna ia tahu ia tak baik untukmu atau ada yang lebih baik dari itu, ia mengetahui apa yang baik untukmu dan apa yang tidak, teruslah bersabar dalam menantinya hingga tuhan mengatakan ia pantas untuk engkau dan pantas untuk kau tunggu seperti halnya kisah mawar dan hujan.


MIMPI, HARAPAN, DAN JANJI ADALAH HAL YANG  AKAN MEMBUATMU MENJADI KUAT, BERUSAHA DAN WUJUDKAN