Jangan Memandang Orang Lain karena Ia Tampak Hina dan Sesat
“Pada suatu ketika, seekor anjing mengelilingi sebuah sumur. Hampir-hampir anjing itu mati kehausan. Tiba-tiba seorang perempuan pelacur bangsa Bani Israil melihatnya. Maka, dilepaslah sepatunya, kemudian diambilkan air dengan sepatunya, lalu anjing yang hampir mati itu diberinya minum. Maka Allas Sw. Mengampuninya dengan sebab itu.”  Dalam riwayat Bukhari disebutkan bahwa perempuan itu penuh dengan rasa iba dan kasih sayang mengikat sepatunya dengan kain penutup kepalanya : “Segera ia lepas sepatunya, dan ia ikat dengan kain penutup kepalanya, ia ambilkan air untuk anjing itu, maka Allah ampuni dengan sebab itu.” (Kisah yang dituturkan Rasulullah Saw yang diriwayatkan dalam hadits Bukhari dan Muslim).

Riwayat ini mengajarkan kepada kita untuk tidak merasa lebih tinggi atau mulia ketimbang pelaku maksiat karena boleh jadi pelaku maksiat itu melakukan kebaikan yang menyebabkannya diampuni oleh Allah dan membuatnya mendapatkan surga, dan boleh jadi pelaku kesalehan melakukan dosa yang menyebabkannya mendapat azab Allah.

“Jangan mencar-cari kesalahan orang lain. Jika engkau menemukan kesalahan mereka, Allah dapat mengambil kesalahan mereka dan memindahkanya kepadamu”

Jangan memandang diri ini lebih baik dari yang lain boleh jadi mereka lebih baik dari kita dan boleh jadi diri kita lebih hina dari mereka. Semoga kita selalu dilindungi Allah dari hal ini.