Bagian 1 :Ujian Tengah Semester SMA17
Ujian ahir semester ahirnya tiba, pagi itu Ran berlari terburu-buru, dengan membawa buku ditangan kanannya, tas selempang yang menempel erat di tangan kirinya, Ran berlari dengan terburu-buru napasnya mulai sulit, keringat mulai bercucuran tetes demi tetes. Sekolahan Ran cukup jauh darik rumahnya, Ran masuk kelas telambat,
 Asalamualaikum, maaf buk telat,
 Masuk, tidak ada waktu tambahan, Ucap ibu dengan tatapan yang penuh dengan misteri,
Lembar soal hari ini, lembar soal matematika, sulit untuk mengitung,
 Sen no.5 apa, jawabnya, Sen, Sen no.5, sendy tak mengiraukan ucapannya dan terus mengerjakan lembar jawaban, Dasar pelit cuman nomor lima kok susah amat,
 Sebenarnya Ran duduk di kursi yang penuh keberuntungan karna dibelakangnya duduk anak peringkat satu dikelas, bahkan bukan cuman di kelas tapi ia juga peringkat umum di sekolah, disamping kanannya anak peringkat dua (Resi) tapi ahir-ahir ini mereka berdua ada masalah yang membuat Ran malu bertanya kepada (Resi), dan disebelah kirinya anak peringkat tiga yaitu Sendy.
Sendy tidak bisa untuk dimintai jawaban, sepertinya aku harus bertanya dengan Rikka, tapi rasa malu terus bermuculuan, pertama karna Ran tidak cukup bersahabat dengan Rikka, kedua mereka memang teman sekelas sejak satu SMP tetapi hanya beberapa kali berucap sapa, dan ketiga karna Rikka peringkat kelas, orang yang populer beberapa banyak cowok yang mendekatinya, dan pernah ditolak oleh Rikka,
 Ran: Ri, ii, ii, ikka........Riikkaaa, aduh kenapa Rikka tak melihat kesini ucap Ran dalam hatinya (ia malu),, Rikka,
Rikka: Owg Ran  ada apa, sambil melihat kearah Ran dengan menantapkan wajahnya yang manis itu,
 Ran: Ri, ii,iikka apa sih  yang membuat kamu cerdas.?
Rikka: Itu karna aku belajar, aku membagi waktuku dalam sehar minimal 8 jam belajar, itu di bagi lagi untuk membaca buku, menulis dan menegerjakan PR, kalo kamu sendiri gimana?
Ran: Hehehe aku tak pernah belajar, sepulang sekolah aku, tidur siang bangunya makan, pokoknya gak pernah belajar, (wajah Ran memerah)
Hey kalian berdua bisa diam, kalian mengaggu ulangan, kalian nyontek ya?, kalau sekali lagi kalian ketahuan mengobrol akan ibuk keluarkan,
Iya buk sahut mereka berdua serentak
Selang 5 menit kemudian bel berbunyi, silahkan dikumpul lembar jawaban kalian, didepan, tidak ada yang  menulis lagi, Ucap ibu guru
Dari 10 soal esai jawaban yang Ran isi hanya dua soal (no, 1 dan 7), yang lainya hanya soal,,,,,,,? Yang penting mengerjakan soal?
Ten..teng..tong,,,, Teng,,,teng, bel berbunyi pukul 17.00,, Ran berjalan pulang,,, sendirian, 
Rikka: Ran..Rann,, memanggil dari kejauhan,
Ran: Heh Rikka gimana ulangan hari ini?
Rikka: Susah aku cuman ngisi dua jawaban?
Ran: Ia emang  susah, apalagi mata pelajarannya matemetika, ya pasti susuah?
Ran: Liburan ini mau kemana  rencanaya?
Rikka: Libuaran ini, aku mau kerja sambilan itung-itung cari uang buat uang jajan? Kamu mau liburan ya? (Ran)
Ran: Nggk, kanyaknya liburan tahun ini kosong, sekedar dirumah, kamu enak bisa kerja,?
Rikka: Kenapa kamu ngak cari kerja juga?
Ran: Males capek, kalo libuaran ya waktunya liburran?
Rikka: Aku duluan ya Ran, kereta ku udah sampe?
            Ran: Owg, ya sampai ketemu besok
Rikka adalah temanku sejak SMP juga, ia adalah sahabat yang baik, ia tinggal di Bumi Agung dekat dengan hutan lindung wilayah barat kota,
            Ran menaiki kereta selanjutnya jurusan Rantau Panjang, Ran berada digerbong no 25, berdiri dengan memegang pegangan kereta, kiri-kanan tempat dudukya penuh, ini sering terjadi karna jam 17.00 adalah jam pulangnya orang-orang kantor dan anak-anak sekolah jadi wajar jika tempat duduk kereta sangat penuh.
            Rikka memeperhatiakan Ran yang berdiri di gerbang no.25, sedangkan Rikika berada di gerbang no.24 tepat dibelakang gerbong Ran, lewat kaca pemisah gerbang, tanpa disadari Ran, Rikka selalu memperhatikan ran sejak pertemuan pertama mereka sewaktu kelas 2 SMP, karena SMP Rikka dan Ran sama dan SMP mereka berada di dekat Pasar Lama jadi mereka berdua selalu menggunakan kereta yang sama, sejak SMP.
            Sebenarnya Rikka tidak menaiki kereta sebelumnya, tetapi ia membuat sebuah tipuan kecil, membuat seolah dirinya menaiki kereta itu, disaat orang-orang ramai turun dari kereta ia menuju kereta seolah-olah ingin menaikinya, masuk dalam kerumuan dan pergi untuk menghindari Ran,
            Ran: Aku pulang, Aku pulang ucap Ran,,
            Mama Ran (Rena): Ran sudah pulang, cepet mandi air udah penuh tuh, abis itu makan malam bersama?
            Ran: Ia ma, segera pergi kekamar mandi, dan mengganti pakainya dengan pajama (pakaian tidur),
            Mama: Kalo sudah, sini Ran makan, cepet papa udah pulang ni?
            Ran: Kenapa setiap hari, selalu aja seperti ini disuruh makan bareng keluarga?
Meja makan yang bundar dipenuhi dengan makanan, nasi, sayur-mayur, dan daging dan masih, banyak yang lainya, akan mengisi perut kami yang kelaparan akibat bekerja seharian.
 “Selamat Makan”
Ayah Ran (Reno): Ehmm masakan mama memang selalu enak puji ayah, sejak SMA memang masakan mama selalu enak,
Ibu Ran (Rena): Iya pa, papa memang kayak gitu terus mujinya,
 Ran: Memang papa dengan mama udah nikah sejak kelas 2 SMA apa?, tanya Ran? Kok papa bisa tahu masakan mama enak sejak SMP?,
Reno (ayah Ran): Ran papa pacaran dengan mama sejak SMA, dan untuk pertama kalinya papa makan masakan dari perempuan yang papa cintai, waktu itu kalo nggak salah sehabis jam olahraga jam istirahat papa  makan di bawah pohon beringin sekolah, sendiri, karna waktu SMA papa punya teman sedikit
            Rena (Mama Ran): Ya dulu papa mu masih polos-polosnya, nggak punya banyak teman? Setiap hari ia makan sendirian di bawah pohon beringin, nggak pernah masuk kantin, tapi itulah yang membuat mama jadi penasaran dengan papamu, jadi mama menghampiri papamu yang mama lihat selalu makan sendirian.
            Reno (ayah Ran): Papa dulu makan nasi dengan  sambel tempe, dan telor, hampir setiap hari, terus mamamu ngasih papa sayur kangkung, dan rasanya enak, setelah itu papa dan mama bersahabat dan selalu menghabiskan waktu istrahat di bawah pohon beringin,, pokoknya kita dulu romantis ya ma,,
Rena (Mama Ran): Iiiih papa, kalo dipikir-pikir iya juga pa.
 Rena (Mama Ran): Kalo kamu sendiri gimana Ran apa kamu udah punya cinta pertamamu disekolah?
 Papa: Udahlah ma Ran pasti belum punya, kerjanya aja setiap hari maen game pasti dia belum punya pacar? (sambil mengejek anaknya sendiri)  Hahahahahaha Tawa papanya
Mama: Udah pa Ran juga masih kecil baru kelas 1 SMA pasti dia belum punya cinta pertamanya.
Reno: Ran, ucap papa kepada Ran, Biasanya orang yang udah punya pacar itu ia rajin berangkat kesekolah dan bisanya ia rajin belajar, dan menegerjakan tugas apalagi kalo pacarnya satu kelas. Ledek papa,
Ran: Ma aku duluan ya, mau belajar,
Mama: Iya, gimana Ran ulanganya tadi?, tanya mama,
Ran: Bisa jawab ma, sambil mendorong pintu kamar dan menutupnya kembali, Cregg,, Ran meninggalkan obrolan
Ayah: Ma besok besok lusa papa, ada tugas keluar negeri kata pimpinanya sih mau ke jepang, soalnya mesin-mesin yang mau di inpor keindonesia itu masih kurang jadi papa di tugaskan untuk ngecek sekaligus melakukan perbandingan perusahaan luar negri dengan perusahaan indonesia, papa minta izin ya ma,
 Mama: Iya papa jangan lupa oleh-olehnya,
Mama: Besok berangkat jam berapa pa, mau di anterin ngak kebandaranya?
Ayah: Mau dong, dianterin istriku yang tercinta, besok papa berangkat jam 08.00 pagi, abis sarapan pagi kayaknya ma, sekaligus mau pamitan sama Ran dan dedek Rin,
Didalam kamar tidur ini Ran mematikan lampu kamarnya, dan menghidupkan lampu belajarnya, mengambil buku biologi untuk pelajaran jam pertama besok, kursi belajar yang kosong tak pernah diduki Ran, Ran pun menduduki kursi belajar untuk belajar,, Klasifikasi Unggas, dan  Mamalia. Mamalia adalah binatang menyusui, sedangkan Unggas adalah binatang yang tidak menyusui dan tubuhnya diselimuti bulu seperti ayam, burung, dan sejenisnya. Ia melamun ketika ia bertanya dengan Rikka kenapa jantungnya berdegup kencang dan merasa gugup, sebearnya tadi aku ingin meminta jawaban no.5 tetapi aku merasa gugup dan mengalihkan pertanyaan, Mungkinkah ini cinta, Agghh,,,, aku tidak boleh jatuh cinta dengan teman ku sendiri lagi pula ia tak sebanding denganku ia lebih setingkat diatasku, tapi kalo dipikir-pikir cocok juga kalo aku denganya Selain manis ia juga baik  dan  cerdas, masalah ia berada diatasku setingkat, itu bisa dicari dengan belajar, Ya aku hanya perlu belajar untuk menjadi pintar dan bisa mendapatkan hatinya.
Untuk melanjutkan pelajaran tak bisa lagi karna pikirannya telah terisi dengan khayalan dan akan  semakin bertambah, matanya terlihat semakin mengantuk kelopak matanya perlahan terkatup Ran pun tertidur sampai pagi di atas  meja belajar.
Ring.....ring....ring  Jam beker, Hari sudah pagi Ran, Ran bangun solat subuh sahut mama,
 Ran: Iya ma, bentar lagi, sambil menarik selimutnya
 Mama: Ran, Ran solat subuh udah siang ni,
Ran mengusap matanya dengan tanganya melihat kearah jam beker yang menunjuk kearah 05.45 Ran pergi kekamar mandi, membasuh mukanya dengan air dingin yang bercapur dengan dinginya udara subuh, Ran mengerjakan solat subuh dan tertidur lagi selama lima menit. Ia masih terbayang dengan wajahnya Rikka, dan ia ingin menyapa Rikka dipagi ini tapi, sulit untuk di ucapkan.
Mama: Ran...Ran kalo udah mandi kita sarapan, sarapanya udah siap, sekalian papa mau pamit, papa mau ke jepang,
Papa: Na ini dia anak papa yang cakep, udah selesai mandinya Ran?, udah pakai parpum belum? (tanya papa sok perhatian).
            Ran: Kok, roti biasanya nasi goreng ma?, tanya Ran
            Mama: Ia Ran mama buru-buru, soalnya mama mau nganter papa kebandara papa ada tugas diuar negri, (jepang)
            Papa: Sambil memakan roti, Iya Ran kamu mau oleh-oleh apa?, kalo mama mu mau dibeliin kimono,
            Ran: Aku dibeliin miniatur menara Tokyo itu udah cukup kok, kalo bisa sekalian dengan kota-kotanya?
            Papa: Kalo anak papa yang imut ini mau apa tanya papa dengan Rin,?
            Rin: Aku mau boneka pa?
            Ran,,,,Ran,,,,Rannnn,,Rannnn, teriak seseorang dibawah sana memanggil namanya (Ran)
Mama: Ran buruan makannya itu teman sekolah mu udah manggil-manggil,
Ran: Aku berangkat ya ma,
Memakai sepatu sneakers kesayanganya, dan berlari kecil keluar rumah, bus sekolah menunggu didepan rumah, Ran menaiki bus tangannya berpegangan dengan pintu masuk bus sekolah dan duduk di dekat pintu keluar bis sekolah, sesekali Ran berangkat sekolah menggunakan bus umum, Dari rumah Ran naik bus sekolah (bus khusus anak sekolah) dan dari statsiun ia naik kereta jurusan Martapura, berjalan kaki menuju sekolahan yang berada diatas gunung
            Bandara internasional Sipatuhu II mama mengantar kepergian papa,
            Papa: Ma jaga Ran, dan Rin baik-baik ya, dan jangan lupa suruh Ran belajar, dan makan yang teratur ya,
            Mama: Iya papa, papa berlebihan deh,
            Papa melambaikan tangan dari tangga pesawat, dari kejauhan mama melihat lambaian tangan itu, dan terseyum bahagia.
            Disekolah SMA17, disebelah kamar mandi Ran membasuh mukanya dengan air agar nampak fresh ketika masuk keruang ujian, keluar dari kamar mandi berjalan merunduk kebawah, didepannya seorang perempuan yang terdiam melihat kearahnya, Ran berbelok dan pergi menuju ruang kelas, wanita itu terdiam sejenak ditempat dia berdiri.
            Jam ujian dimulai, semua siswa SMA17 memasuki kelas, didalam kelas X.I pengawas memberikan lembaran soal, dan lembaran jawaban mata pelajaran biologi, Ran mengisi semua lebaran soal karna ia sudah belajar, Rikka yang duduk dibelakang, hatinya berdegup menunggu Ran meminta jawaban paling tidak hanya sekedar bertanya, pagi itu Ran tidak bertanya apapun, membuat hati Rikka menjadi bingung.
            Rikka: Apakah aku melakukan suatu kesalahan dengan Ran kemarin?, bertanya pada dirinya sendiri,
            Pengawas ujian: Waktu menegerjakan soal telah habis, silahkan dikumpul, untuk lembaran jawaban berada di samping kanan, dan untuk lembaran soal berada disamping kiri meja, di persilahkan bagi siswa yang ingin istirahat.
Ran berjalan keluar menuju pintu selangkah lebih maju dari langkah Rikka, Rikka ingin sedikit membuka percakapan dengan Ran, tapi sulit dirinya untuk mengutarakan walaupun hanya beberapa kata.
            Rikka: R,,,Ra,,,,N,,,Ran,
Ran berdiri didepan pintu kelas dan melihat seorang perempuan yang manis rambutnya berwarna kuning kecoklatan, lalu didepan matanya,
            Ran: Rikka bagaimana harimu?
            Rikka: Hariku?
            Ran: Kenapa? Apa perasaanmu sedang nggak enak?
            Rikka: Iya, tapi sekarang sudah lebih baikan, pelajaran biologi kamu sangat menguasainya ya?
            Ran: Hahah begitulah sambil menggaruk, kepalannya?
            Rikka: Ran,,,,
Rikka memandang wajah Ran yang sedikit lebih tinggi dari padanya, dengan pandangan yang serius, “Aku punya dua tiket pemancingan di kolam pemancingan Anggrek9, wajahnya sedikit memerah, maukah kau menemaniku mengisi liburan ini”?
            Wajah Ran mulai memerah, dengan raut wajah yang sedikit membingungkan, didalam hatinya aku tak pernah mengisi liburan ku dengan seorang wanita, dan aku belum mempunyai pengalaman dalam berkencan, pikir Ran, tidak ini bukan tawaran kencan tapi ini tawaran dari teman yang baik.
Ran: Iya kita akan menghabiskan waktu bersama, ucapanya dengan lantang sambil menutup mulutnya yang berkata tidak pada tempatnya.
Rikka yang mendengar itupun semakin malu dibuatnya.
            Rikka: Iya aku tunggu, menutup wajahnya yang kian memerah, ia berlari kearah kiri kekolam klub  renang,
            Ran: Tunggu,,, menahan Rikka yang telah berlari. Anak itu, kapan mau berangkatnya jam berapa, belum diberi kepastian, Ya sudahlah kalo begitu,
            Ran menghampiri Reza yang keasikan menggambar di pojokan kelas, ketika jam istirahat,
            Ran: Za,, Ran meletakkan tanganya diatas meja, sambil melihatkan kupon gratis mancing bareng Anggrek9,
            Reza: Pasti kamu mau mengajak aku mancing bareng waktu libuaran ya, coba cari tempat paling romantis buat liburan, dan coba kamu cari pacar, biar gak ngajak aku terus, aku sibuk waktu liburan ini ucap Reza,
            Ran: Za aku diajak Rikka untuk mancing bareng waktu liburan?
            Reza: Jadi temanku sudah punya pacar? Sambil  terseyum, Jadi masalahnya apa sekarang?
            Ran: Masalahnya aku belum pernah berduaan dengan perempuan, apa yang harus aku lakukan sewaktu aku berduaan dengannya?, Dan dia nggak nentuin waktunya, mau ditanya tapi ia tak memberi jawaban, berlari begitu saja,
            Reza: Coba aku lihat tiketnya, mengambil tiket (kupon berlaku dari tanggal 28 Desember sampai dengan 7 Januari), dibalik kupon itu tulisan tangan  kecil disisi kanan bawah dengan pena hitam, 087706012215, hubungi no ini.
 Reza: Ini No telpon Rikka,
Ran: Mana?
Reza: Ini, pasti dia sendiri yang menulisnya ini khusus untukmu? (Hubungi No ini) sambil menujukkan no kontaknya.
 Reza: Rikka cukup populer disekolah ini, sampai kelas 3 pun mengenalnya, banyak yang berkata dia imut, cerdas lagi, pasti banyak yang iri jika kau bersamanya, termasuk temanmu sendiri, Hahahah, Canda.
Jam masukpun tiba, bel untuk kedua kalinya bebrbunyi itu tandanya, ujian akan segera dimulai, ujian selanjutnya adalah Fisika, Ran telah berada didalam kelas, tapi  Rikka belum juga masuk, bangku didepan Ran masih kosong selama 10 menit, dari depan pintu masuk Rikka mengetuk pintu dan permisi buk, Maaf telambat, dari UKS ada yang sakit, menyalimi tangan ibu pengawas, dan mengambil Soal dan lebaran jawaban yang ada didepan, diruang itu susasana sunyi tak ada yang berkata-kata, sehingga Ran harus menahan kata-katanya. Jam pulang, hari itu langit sore sangat cerah dengan warna kemerah-merahan yang berada di ujung barat, jalan didepan sekolah di seberang jalan air sungai mengalir dengan penuh ketenangan air dari bendungan Saka Selabung mengalir memberi kehidupan masyarakat kota, memberi kehidupan pada ikan, mengalir menuju lauant.
            Anak-anak SMA17 pulang, dengan berjalan kaki, dan mobil mewah yang menunggu tuan-tuannya didepan sekolahan, SMA17 mempunyai peraturan sendiri bagi siswa, dan siswi dilarang membawa  kendaraan bermotor ke sekolah, Rikka berjalan sendiri melalui terotoar jalan sekolah yang menurun kebawah mengarah ke stasiun kereta, dengan Heandset yang menempel ditelinganya menuju stastiun tersebut, Heandset yang diguanakan Rikka adalah Heandset mati yang tak berfungsi, yang membuatnya seperti sibuk dan seperti selalu merasa gembira, dan bahagia ditengah-tengah kesunyian yang menghantui hidupnya.
            Ran berjalan melalui trotoar yang dilalui Rikka. Lambayan tangan dari seberang jalan, mengajaknya untuk pergi kesana. Langkah kakiknyapun terhenti, ia menyeberang jalan, mendekati lambayan tangan itu. Ran,, suara yang terdengar dari seorang perempuan yang diliputi cahaya langit sore.
            Ran: Ahh Sendy kau membuatku terkejut?
Mata mereka saling menatap, Sendy dibalut dengan seragam sekoah membuat dirinya semakin menarik, mata mereka bertemu dan saling menatap.
            Sendy: Maaf untuk yang kemaren, aku telah berkata seperti itu!
            Ran: Maaf untuk apa Sen, kamu ngak pernah punya salah denganku, malah kamu selalu baik dengan ku?
            Mereka berdua merebahkan tubuhnya, dan duduk mengahadap kesungai yang mengalir yang membuat banyangan diri mereka di permukaan air yang mengalir.
            Sendy: Maaf  karna, kemaren aku berkata kasar, waktu ujian matematika!
            Ran: Menurutku aku yang mesti berterimakasih denganmu, untuk yang kemaren, karna dengan kamu tak memberikku jawaban, aku berusaha keras untuk selalu belajar, sambil terseyum melihat kearah Sendy.
            Sendy: Liburan semeter ini, kamu mau kemana?
            Ran: Memperlihartkan kupon mancing gratis yang diberikan Rikka, aku diberi Rikka kupon memancing ikan, kalo jadi!, aku mau pergi memancing dengan Rikka, Kalo kamu sendiri mau kemana Sen?
            Sendy: Entahlah, Papa udah memesan tiket untuk liburan di jepang, katanya sekalian main tempat  nenek, sekalian belibur, pantainya bagus, pasirnya putih halus, papa sering main kepantai waktu liburan musim panas, mama juga pernah ikut papa liburan waktu SMA.
            Ran: Ya aku juga pernah ngikut papa kejepang ke pantai Yohana Maehama, Miyakojima memang bener pasirnya halus, banyak gadis-gadis seumuran dengan kita disana apalagi waktu musim panas.
            Mereka berdua mengobrol hingga matahari terbenam, dan warna kemerah-merahan dilangit hilang. Mereka pulang bersama dengan irama langkahnya dan dengan keceriaan menuju ke stasiun kereta.
            Ran: Kamu ngak dijemput Sen, biasanya kamu dijemput?
            Sendy: Papa lagi sibuk ngurus kerjaanya ia lembur, soalnya mau ngambil waktu liburan bareng keluarga?
            Ran: Jadi pulanganya naik kereta ya?, penuh tanya ??
            Sendy: Iya.  Menunggu kedatangan kereta duduk di bangku stastiun kereta
            Ran: Rumahmu masih yang lama kan (di dekat pemancingan Anggerek9),
            Sendy: Iya, didekat pemancingan Anggrek9, kalo maen kesana jangan lupa maen kerumahku No.19   Bapak Ariani dekat perempatan, tapi kalo waktu liburan ini kita lagi nggak ada orang dirumah soalnya kita mau liburan,
            Ran: Iya, terimakasih Sen, keretanya udah dateng tu,
            Pintu kereta terbuka mereka menaiki kereta yang sama dan gerbang yang  sama, hanya ada satu tempat duduk yang kosong, Ran memberikan tempat duduk itu kepada Sendy, Ran berdiri tepat didepan Sendy, mereka berdua hanya terdiam, Sendy merasa ia mempunyai perasaan terhadap Ran, sejak SMP Sendy memang sudah satu sekolah  dengan Ran hanya saja tidak pernah satu kelas, melaikan saat SMA. Sebelumnya mereka tidak pernah mengenal satu sama lain.
            Ran: Sen kamu SMPnya dari mana?
            Sendy: Aku dari SMP4. SMP yang didekat dengan gunung Seminung
            Ran: Aku juga dari sana, tapi aku tak pernah melihatmu,
            Sendy: Mungkin bukan waktunya ketika SMP untuk saling mengenal, tapi sekarang Waktunya?
            Penuh dengan tanda tanya ????????????????? di benak Ran
            Ditengah obrolan mereka, kereta berhenti distastiun pemberhentian pertama, Sendy turun dari kereta dengan kaki kanan melangkah keluar rambutnya terurai keluar menolehkan kepalanya melihat kearah Ran yang berdiri dipiggir pintu keluar kereta, wajah Sendy begitu manis rambutnya yang terurai akibat angin yang berhembus sore itu, hanya senyuman yang terlihat dari raut wajah mereka berdua, senyum kecil yang mempunyai sejuta rahasia yang tersembunyi dibaliknya. Sendy berbalik arah dan melangkah keluar stastiun, Ran melihat langkah sendy dari balik kaca jendela kereta api.
         Sampai dirumah, Ran melepaskan kaus kakinya, dan sepatu dari kakinya yang selalu menemani langkah kakinya kesekolah, diletakan di pinggir pintu masuk, dengan posisi yang sedikit miring.
            Mama: Ran sudah pulang, dari mana pulangnya kemaleman,
            Ran: Iya buk, ada tugas sekolah yang belum diselesaikan,
            Ran menuju kamar tidur, mengganti pakaian dengan pakaian tidur, malam ini  suhunya sedikit dingin, haripun sudah mulai malam tidak baik jika mandi dimalam hari.
            Mama: Ran, ini makan malam mu, mama taruh diluar ya?
            Ran: Iya ma, ntar Ran ambil,
Hari itu adalah hari yang membuat hatinya berdebar dan begitu senang, betapa       tidak ia bisa mengobrol dengan perempuan walapun perempuan itu adalah temannya, baginya hal seperti itu adalah salah satu langkah maju, ia menyalakan lampu belajar membuka buku pelajaran kimia, semua mata pelajaran kebanyakan tentang kimia, fisika, karena Ran berada dikelas jurusan IPA. Pada halaman 67 BAB: DUA membahas tentang Atom, Elektorn, Neutron, dan Proton.
“Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut”.
            Sejenak pikiran Ran melayang membayangkan bom Atom yang pernah dijatuhkan pada perang dunia kedua yang menjadikan dua kota Nagasaki, dan Hirosima sebagai bahan percobaanya, yang menelan banyak korban jiwa hingga menjadi kenangan yang masih membekas hingga saat ini.


            Bom Atom berasal dari percobaan manusia sebagai perkembangan daya pikir dari manusia tersebut, ada dua proses yang menyebabkan Atom dapat menghasilkan ledakan, dan dua proses itu disebut: dua proses teknis yang disebut "fisi dan "fusi" melepaskan gaya dahsyat didalam inti atom ini, meskipun reaksi ini semula tampaknya terjadi didalam inti atom,sebenarnya semua komponen atom terlibat,reaksi yang disebut fisi adalah dimana inti atom membelah menjadi fragmen,dan reaksi yang disebut fusi membawa dua inti bergabung dengan sebuah gaya yang kuat.dalam kedua reaksi ini,energi dalam jumlah besar dilepaskan dan jadilah reaksi berantai.

Ledakan atom terjadi karena Uranium ditembakkan atau dibombardir oleh neutron,ini memang disengaja, maka terjadilah reaksi berantai yang terus menerus menghasilkan energi yang dahsyat dan mematikan ditambah kecepatan dan masa benda itu,seperti pokok teori yang digunakan einstein untuk membuat bom atom ini: "E(energi)=M(massa)xC(kecepatan) kuadrat”. Dalam percobaan fisi, ilmuwan menembakkan sebuah neutron pada inti uranium dengan kecepatan tinggi. maka terjadilah situasi yang sangat menarik. Setelah neutron diserap inti nuranium ,inti uranium menjadi sangat tidak stabil, inti atom tak stabil berarti ada perbedaan jumlah proton dan neutron didalam inti yang menyebabkan ketidakseimbangan didalam strukturnya. Karena itu inti memulai pembelahan menjadi fragmen dan memancarkan sejumlah energi untuk menghilangkan ketidakseimbangan ini.inti,dibawah pengaruh energi yang dilepaskan, mulai mengeluarkan komponen-komponen yang dimilikinya dengan kecepatan tinggi.




           Mengingat hasil percobaan ini, neutron diakselerasi dan uranium dibombardir dengan neutron di dalam lingkungan khusus yang disebut "reaktor". Namun uranium dibombardir dengan neutron menurut ukuran tertentu,tidak secara acak,karena setiap neutron yang membombardir atom uranium harus dengan cepat mengenai uranium pada titik yang dinginkan.karena itu percobaan ini dilakukan dengan mempertimbangkan segala kemungkinan,jumlah uranium,jumlah neutron untuk menembak uranium,durasi,dan kecepatan tembak neutron harus dihitung dengan seksama dan jadilah bom atom seperti yang sudah di uji coba di Hiroshima dan Nagasaki.
            Ran mengganti buku pelajaran dengan buku horor, udara malam yang masuk melalui jendela dingin terasa berhembus, membuat suasana semakin menyeramkan, diluar sepi, dengan bunyi angin yang berhembus, malam pukul 23.13, seorang muncul dari lorong menikam wanita yang berjalan melalui lorong itu, darah mengalir dengan tubuh yang kaku dan rambut yang kusut tergeletak dipinggir gang tidak ada yang melihat kejadian itu, hingga paginya seorang pria menemukan mayat perempuan tersebut. Sampul buku kisah horor itu ditutup sampai dengan halaman 63, malam ini ia tertidur pukul 23. 43 sangat malam bagi seorang pelajar untuk tidur malam itu.
            Tubuhnya diatas sofa tidur terlentang, tangan kiri dan kanan terbuka lebar, ia tidur dengan posisi seperti itu, tubuhnya yang lelah ditambah pikiranya yang harus mengingat setiap rumus dari lembar buku, istirahat untuk menghadapi tantangan selanjutnya pada hari esok, hari esok hari terahir ujian sekolah, dan tandanya musim liburan akan tiba, dimana anak-anak akan mengunjungi tempat wisata bersama orang-orang yang mereka sayangi.
            SMA17 taman sekolah, air mancur taman sekolah, crik ,crik, percakan air diatas keramik diikuti sinar langit mentari pagi yang menghangatkan tubuh ini, Ran duduk sendirian di tepi kolam air mancur, udara pagi itu terasa sejuk untuk istirahat sementara , sebelum memasuki ruang kelas, dan menghadapi ujian, Rikka mengampiri Ran yang duduk sendirian di tepi kolam air mancur.
            Rikka: Sendirian ya?
            Ran: Rikka mau kemana?
            Rikka: Aku!, Membuka buku kimia, duduk dipinggiran kolam,
            Ran: Jadi itu khasiat orang pintar, sambil tertawa. Memperhatikan Rikka yang terus belajar untuk ujian pagi ini,
            Ran: Rikka, An,,,a,,,,An,,, mengenai kupon gratis itu, kapan kita kesana, sedikit kaku?
            Bell masuk berbunyi, Rikka belum memberi jawaban kepada Ran, diruang kelas Rika terlihat sedikit kaku dengan gerak-gerik tubuhnya yang gemetar, berbeda dengan biasanya ia memalingkan wajahnya dari pandangan Ran, merunduk kebawah kemerah-merahan terlihat jelas dipipinya.
            Pengawas ujian masuk, hari ini pengawasnya seorang perempuan yang masih terlihat muda dan belum menikah, ia membagikan soal, pengawas itu ramah sekali dan mudah berbaur dengan siswa diruang kelas, ia berjalan sembari membagikan lebaran soal dan jawaban kepada siswa, dan siswi, ia memberikan lembaran soal dan jawaban kepada Reza, pandangan Reza tak dapat beralih, Reza kelihatan sangat bersemangat dengan pengawas itu. Satu persatu lembaran soal dibagikan, Sendy disebelah kiri Ran telah mendapatkan soal, Ran melirik dengan penuh perhatian dan penasaran, pengawas itu memberikan soal kepada Ran sembari berkata Ran apa rencanamu liburan ini, apa kamu mau pergi dengan seseorang yang kamu cintai  ia melirik kearah Sendy, dan menepuk punggung Rikka dari belakang. Rikkapun tersentak dan diam.
            Soal kimia hari ini sangat asik untuk dikerjakan, tinggal menunggu hasil dari ujian hari ini yang akan diumumkan dimading, menunggu hasil jerih payah selama satu minggu full. Didepan kelas pengawas perempuan itu terus berbincang dengan asiknya.
            Ibu Guru: Liburan sekolah 2 hari lagi lho, ibu punya tempat liburan yang bagus buat kalian, ada resort baru diarah selatan  namanya resort Ria, resort itu baru akan dibuka awal liburan anak sekolah jadi buat kalian yang mau main, langsung aja datang ke Resort ibu,
            Bu, kalo satu minggu pertama pembukaan, biasanya, gratis masuk, makan, dan main, teriak siswa kelas,
            Ibu Guru: Di resort ibu untuk satu minggu pertama memang gratis makaya ibu ngajak kalian main kesana, tapi kalo nginap bayar?
            Ibu Ria baik bener, ucap anak kelas,,,,,,
            Sampai jam ujian berahir Rikka masih tetap terdiam,
 Ran: Rikka nggak pulang kata Ran disebelah meja Rikka
 Rikka: Hah,,,, Aku masih ada Exschool renang kalo kamu mau duluan ya gpp!
Rann,,,, Rannn,,, Panggil Reza, berbisik,,
Reza: Ran aku punya buku baru khusus untuk mu, sambil memperlihatkan buku dengan judul Tips Berbicara dengan Pacar Baru,
Rikka yang duduk disebelah Ran melihat judul buku itu, dan wajahnya tersipu malu sedikit kemerahan, ia berlari keluar kelas, berteriak aku pergi dulu,
Ran: Reza ini apa-apaan, Rikka melihatnya,
Reza: Ah sudahlah apa kau tak butuh dengan buku ini. Berjalan keluar dengan buku dalam genggamanya
Ran: Hey Reza aku butuh buku itu,
Reza: Na itu baru temanku, biar enak kita kekantin dulu, aku dengar anak-anak tahun ini cantik-cantik semua, pasti mereka sedang dikantin,,,,, (dengan pikiran mesumnya)
Reza: Hari ini biar aku yang traktir mau pesan apa Ran?, Nasi goreng, Bakso, atau Roti,
Ran: Kayak biasanya Roti dengan ayam goreng, minumanya teh aja,
Reza: Oke. Reza memesan makanan,
Antrian makan siang selalu penuh, semua yang memesan makanan kebanyakan gadis-gadis  Reza memesan makanan ditengah kerumunan gadis-gadis, membuat hidupnya semakin bersemangat untuk bersekolah. Di depan perpustakaan didalam kotak dibalik kaca, anak-anak berkumpul melihat nilai hasil ujan hari ini kabar  itu terdengar sampai kemeja makan kantin.
Ran: Aku mau liat nilai dulu ya?, ucap Ran terburu-buru,
Reza menahan tangan Ran
Reza: Isi buku ini kan belum di baca, apa kau mau meninggalkan tips pertama dari buku ini, nantikan bisa dilihat nilainya!, membujuk Ran
Ran duduk kembali, dan melanjutkan membaca buku itu, bagian pertama: kata-kata untuk PDKT (Hy, Lagi Apa, Bagaimana Harimu?)
Ran: Tapi Za Aku masih gugup, jika bertatap mata dengannya,
Reza: Itu gampang, si Reza yang baik hati pasti akan membantu, besok yang harus kamu siapkan adalah pakaian yang bagus, sebelum berangkat ke kolam SMS aku dulu biar aku bisa bantu,
Ran: Kamu adalah shabat terbaikku. Sambil memeluk erat tubuh Reza,
Sendy datang, dari lorong kelas,
Sendy: Selamat ya! (Ran), nilai mu tertinggi ke empat (kimia) di kelas, pasti kamu bekerja keras,
Reza: Luar biasa Ran,
Reza: Nilaiku dapat peringkat berapa Sen,
Sendy: Dapet ke 48 dari 49 siswa,  
Reza: Kejamm,, terlalu kejam,, Aku tak bisa menerima semua ini. Ini perlu pembaharuan nilai, di semester yang akan datang aku akan menjadi yang  terbaik,
Sendy: Aku pulang dulu ya, masih banyak yang harus aku kerjakan,
Sendy pulang  sekolah lebih awal banyak yang harus dipersiapkan untuk keberangkatanya besok pagi ke jepang, setelah cukup lama berada dikantin bersama dengan Reza, Ran memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dari Reza, hari ini Ran harus pergi ke sebuah toko roti yang ada dipinggir Jln. Ahmad Yani, Jati kuning, toko roti itu adalah toko roti terlengkap yang ada dikota itu, Welcome, Ran memasuki toko roti, ia melihat banyak roti dari yang mewah, dan mahal harganya sampai dengan roti dengan harga biasa. Ran membeli roti lapis, ia disuruh ibunya sehabis pulang sekolah untuk membeli roti, seusai membayar Ran keluar dengan membawa satu kantong plastik putih yang berisi roti lapis dan beberapa selai kesukaan mama.
Ran menunggu taksi yang akan mengantarkanya kestastiun kereta, berdiri dipinggiran jalan didepan toko roti di bawah pohon yang menjadi penghias jalanan kota, lampu-lampu jalanan menyinari jalanan yang mulai gelap di tinggalkan sang mentari senja, Ran melihat Sendy berjalan didepannya, perempuan itu berbalik dan berkata:
Sendy: Ran kok malam-malam begini kamu belum pulang?, tanya Sendy
Ran: Iya abis disuruh mama buat beli roti, persediaan dirumah habis, kamu disini sendirian?? mau kemana?
Sendy: Ini lagi belanja buat keperluan besok,
Ran: Kamu besok jadi ya berangkatnya?
Sendy: Iya jadi ini lagi beli persiapan untuk besok,
Mereka berdua kelihatan begitu dekat, apa ini karena persahabatan mereka yang telah terjalin cukup lama. Di seberang jalan tempat mereka mengobrol Rikka dengan pakaian tidurnya melintas didepan mereka, Rikka melihat mereka berdua, mengobrol asik, dengan tubuh yang begitu dekat, ada rasa sedikit kecewa di hati Rikka, langkahnya begitu cepat menghindari mereka berdua, wajahnya berubah menjadi murung.
Apa itu benar-benar Ran, apa itu benar-benar Sendy,
Kenapa mereka begitu dekat?
Ada hubungan apa antara mereka sebenarnya?
Sejak kapan mereka seperti itu??, penuh tanya dibenak Rikka
Rikka: Aku pulang, Ucap Rikka saat membuka pintu rumahnya
Ibu Rikka, berada di ruang tamu menikmati tontonan yang disajikan salah satu tayangan Tv swasta,
Risa (Ibu Rikka): Nak, gimana kabar mamanya Sonia,  apa ia baik-baik saja?
Rikka: Iya bu, jawab Rikka dengan dahi yang sedikit mengkerut kebawah, sedih, memegang buku yang baru di pinjam dari sonia,
 Sonia  adalah teman satu letingan Rikka yang duduk dikelas X.IV, sonia menjadi teman Rikka sejak mereka masih kecil, dikarenakan mamanya Rikka adalah teman sekolah sekaligus teman arisan mama sonia
Ibu: Rikka wajahmu kenapa kelihatan begitu murung, sedih, apa terjadi sesuatu dengan keluarga Sonia,
Rikka: Nggak ada apa-apa buk!. Bu dulu waktu SMA ibu pernah tidak merasa diri ini lemah saat melihat teman laki-lak ibu mengobrol bersama teman perempuanya?
Ibu: Itu hal yang wajar anakku, namanya sahabat, sahabat itu adalah hal yang tak tergantikan yang ada hinggga tiada, kamukan masih SMA jadi wajar jika sering mengalami hal seperti itu, memberi nasehat dengan irama yang sedikit pelan, mencermati jalan dan perasaan sang anak. Nggak usah dipikrin itu hal yang biasa terjadi dengan mama dulu, tapi kalo lagi seperti itu biasanya mama sering bawa minum es di toko es Rainbow, dekat jembatan kuning, dari dulu esnya memang enak sampai sekarang, Rikka udah pernah coba belum???, mending nonton dengan mama dan adik kecilmu, tapi bukunya disimpan dulu,
Rikka: Iya ma, meletakan buku di lemari buku yang ada dikamar bagian pojok kanan kamar, dekat dengan ikan hias kesayangan Rikka,
Rikka: Papa mana ma? Udah jam 9 malem belum pulang, biasanya jam 8 malem udah pulang?
Ibu: Ayahmu tadi siang pulang tapi ia langsung ke bandara katanya ia mau kejepang ada tugas katanya, ya sekaligus liburan. Gimana hasil ulanganmu hari ini, apa memuaskan?
Rikka: Ya seperti biasa bu?
Ibu: Seperti biasa gimana tanya Ibu sedikit  kebingungan?
Rikka: Iya bu, anakmu ini dapet nilai tertinggi lagi, irama bebicara Rikka berubah sedikit bergembira,
Ibu: Anak Ibu memang hebat, dari kecil nilainya yang selalu tertinggi,
Rikka: Kan aku anak Ibu yang cantik lagi cerdas,,
            Pagi hari diamana Rikka dan Ran pergi memancing bersama, hari yang cerah, matahari naik keatas memeacarkan sinarnya, masuk melaluli celah-celah kamar dan menghangatkan wajah Rikka yang tertidur dengan senyuman.
            Rikka, Rikka,,,. Ibu membangunkan Rikka yang tertidur nyenyak, tangannya menarik selimut  hangat Rikka,
Ibu: Rikka katanya kamu ada janji pagi ini?
            Rikka: Iya ma, sambil menarik selimutnya kembali,
Seluruh bandanya diselimuti selimut yang selalu menghangatkan tubuhnya setiap malam. Rikka bangun dengan irama terkejut, berdiri di atas tempat tidur,  Hoam,, mana?,mana?,mana? melihat kiri, kanan apa yang harus di lakukan, melihat jarum pendek jam kearah 09.00 pagi,
            Ibu: Mandi Rikka sayangku, jawab mama yang berdiri didepan Rikka, abis itu sarapan.
            Ooo melompat dari tempat tidurnya berlari kekamar mandi,,
            Dasar anak itu, kelewat cerdas, Ucap Ibu,  sedikit meledek anaknya,